Kata-kata Lukman Tantang Motivasi Hidup

Lukmanul Hakim
     Kata-kata Lukman tentang motivasi hidup sebenarnya judul yang saya buat tidaklah begitu tepat, namun kata itu muncul saja ketika saya mulai ingin menuliskan kisah tentang Lukman ( Lukmanul Hakim ) dalam tulisan ini.
     Berikut ini adalah kisah tentang Lukman yang sedang melakukan perjalanan dengan anaknya. Mereka pergi dengan membawa seekor keledai, pada awalnya mereka berdua berjalan dengan menggiring keledainya itu. Sampailah mereka pada sebuah perkampungan , tiba-tiba seseorang yang berkata pada mereka " Hai, orang yang berdua mengapa kalian tidak menaiki keledai itu padahal kegunaan keledai adalah untuk mengangkut beban dan di tunggangi". Mendengar perkataan orang tadi mereka berniat menunggangi keledai yang mereka bawa, namun karena ukuran keledai yang kecil tidak mungkin dapat menaikinya bersamaan. Lalu Lukman memutuskan supaya anaknya saja yang menunggangi keledai itu.

     Kemudian mereka sampai pada perkampungan berikutnya. Tiba-tiba seseorang berkata kepada anak Lukman "Hei, anak kecil dimana rasa hormatmu kepada orang tua, engkau naik keledai sementara orang tua mu berjalan ". Mendengar hal itu anak Lukman bergegas turun dan kemudian mempersilahkan ayahnya naik keledai.

Lukmanul Hakim
     Mereka melanjutkan perjalanan sampai bertemulah mereka dengan sekawanan orang, sambil berlalu mereka mendengar ada yang berkata "Sungguh orang tua tak tahu diri, Ia enak-enakkan naik keledai sementara anaknya berjalan kaki ". Mendengar hal itu anak Lukman pun menjadi kesal namun mereka tetap melanjutkkan perjalanannya.

Lukmanul Hakim
     Akhirnya mereka beristirahat pada sebuah tempat. Melihat anaknya bermuka masam setelah mengalami kejadian tadi, kemudian Lukman berkata "Wahai anakku, sesungguhnya aku mengajakmu melakukan perjalanan ini adalah bermaksud untuk menasihatimu, ketahuilah bahwa kita tidak mungkin menjadikan seluruh manusia ridho kepada perbuatan kita, juga kita tidak akan selamat sepenuhnya dari cacian orang lain karna setiap orang berkata menurut ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya ". 

     Maka dari itu kita hanya perlu berpatokan kepada nilai kebenaran dan kejujuran. Dalam membuat sebuah tindakan, maka kita harus menilai terlebih dahulu apakah hal itu sudah sesuai dengan nilai kebenaran dan kejujuran, jika memang sudah benar maka jangan pernah ragu untuk melakukannya.




SEBELUMNYA
SELANJUTNYA »
Terima Kasih Atas Komentarnya